Links

Web Stats

    Page Views   Page View

    Visitors   45883 Hit Pengunjung

    Visitor Online   1 Pengunjung Online

PSE riset group mantapkan diri menjadi World Class Research Group

15 January 2013

Didalam visi dan misi UGM, telah dicanangkan, salah satunya adalah menuju perguruan tinggi tri dharma, yaitu sebagai kampus kerakyatan, research university, dan sebagai kampus sosiokultural. Untuk mendukung visi dan misi tersebut dilaksanakan kegiatan yang menuju World Class Research University (WCRU) dengan tujuan untuk mendukung visi dan misi UGM sebagai universitas penelitian dunia. Dan sebagai bagian dari UGM, process system engineering research group (PSErg) telah mencanangkan beberapa kegiatan yang mendukung program tersebut seperti menulis hasil penelitian pada jurnal internasional maupun seminar internasional. Pada tahun 2012 yang lalu tiga paper telah dipublikasikan di jurnal internasional dan empat paper dipresentasikan di seminar internasional. Demikian disampaikan Prof. Arief Budiman selaku koordinator PSErg.

Ditambahkan oleh Arief bahwa disamping program penulisan paper di jurnal dan seminar internasional, PSErg juga mempunyai program pertukaran pelajar (student exchange). Mahasiswa S3 yang telah mengadakan student exchange di tahun 2012 adalah Ratna Dewi Kusumaningtyas di Politecnico di Italiano (Itali), sedangkan mahasiswa S2 adalah Dyah Retno Sawitri di Tokyo Institute of Technology dan mahasiswa S1 adalah Zayda Faizah Zahara di Kyusu University, Jepang.

Bahkan saat ini (Januari 2013) yang masih ada di Tokyo Institute of Technololy adalah Zahrul Mufrodi (mahasiswa S3) dan Masduki (mahasiswa S2). Zahrul Mufrodi mempelajari teknologi konversi gliserol limbah biodiesel menjadi octane booster. Sedangkan Masduki mempelajari teknologi ekstraksi secara hidrotermal algae (ganggang) menjadi minyak algae yang akan dijadikan biodiesel, imbuh Arief.

Zahrul menambahkan bahwa banyak hal yang telah dipelajari terkait sintesa octane booster. Mulai dari teknologinya sampai ke uji performa pada mesin. “Jika sudah kembali ke Indonesia, saya berencana untuk membuat prototype octane booster sekaligus uji performa pada mesin. Keberhasilan aplikasi teknologi ini akan bisa mengatasi problem lingkungan dan menaikkan nilai tambah limbah biodiesel yang saat ini masih menjadi kendala di Indonesia”, beber Zahrul.

Pada kesempatan student exchange tersebut (8/1/2013), Zahrul mendapat kesempatan mengunjungi pabrik pengolahan limbah plastik menjadi menjadi bahan bakar (Blest Company) yang berlokasi di Kanagawa Prefekture. “ Metoda yang digunakan di Blest Company adalah recycle sampah plastik dengan pirolisis. Pada teknologi ini, sampah plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500 derajat Celcius sehingga berubah fase menjadi gas, pada suhu ini akan terjadi proses perengkahan (cracking). Selanjutnya gas tersebut dikondensasikan sehingga menjadi fase cair. Dan hasil kondensasi inilah yang digunakan sebagai bahan bakar cair yang setara dengan bensin dan solar”, papar Zahrul.

Di Tokyo Institute of Technology, mahasiswa-mahasiswa PSErg belajar dibawah bimbingan Prof. Kunio Yoshikawa.