Links

Web Stats

    Page Views   Page View

    Visitors   46036 Hit Pengunjung

    Visitor Online   1 Pengunjung Online

UGM Luncurkan "Buku Putih Energi Nasional"

7 Juli 2014

Yogyakarta - Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan "Buku Putih Energi Nasional". Buku yang ditulis oleh Prof. Arief Budiman, Prof. Indra Bastian, Dr. Deendarlaianto, Dr. Andang  WH, Dr. Bertha Maya S, Eko Agus Suyono, MAppSc, Rachmawan B, MT dan Widya Rosita, MT ini berisi delapan rekomendasi untuk mempercepat langkah Indonesia menuju bangsa yang mandiri energi.

"Rekomendasi itu diharapkan dapat membantu pengelolaan energi dalam upaya mewujudkan Indonesia mandiri energi," kata Kepala Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) Deendarlianto di Yogyakarta, Kamis (3/7).

Menurut dia, delapan rekomendasi tersebut adalah peningkatan layanan database energi dengan mengupayakan insentif untuk setiap kegiatan eksplorasi migas, peningkatan alokasi energi untuk industri.

Selanjutnya percepatan pembangunan infrastruktur energi fosil untuk mengurangi ketergantungan impor minyak dengan menambah kapasitas total kilang minyak di Indonesia disertai dengan peningkatan seluruh komponen terkait dari hulu hingga hilir.

Selain itu juga mengurangi ketergantungan energi fosil terutama minyak bumi dengan akselerasi peningkatan pemanfaatan bahan bakar nabati dan gas di semua sektor dan pengembangan moda transportasi bertenaga listrik.

Rekomendasi berikutnya adalah meningkatkan efisiensi dan kualitas pemakaian energi fosil melalui pemakaian teknologi baru, penggantian seluruh atau sebagian teknologi yang sedang operasional, perubahan pendekatan desain, dan perubahan pada sisi manajerial.

Kemudian eksplorasi dan eksploitasi cadangan baru energi fosil dan energi konvensional di berbagai lokasi termasuk "deepwater", percepatan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, dan pemanfaatan energi nuklir untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional secara masif dan berkelanjutan.

"Saatnya perubahan pengelolaan dalam sistem energi Indonesia. Kalau gagal kelola akan mengantarkan pada krisis energi, sebaliknya keberhasilan tata kelola energi akan mengantarkan Indonesia menuju kesinambungan energi," katanya.

Rektor UGM Pratikno mengatakan sebagai lembaga yang memproduksi ilmu pengetahuan, UGM berkomitmen untuk menyampaikan hasil pemikiran dan penelitian kepada seluruh sivitas akademika, masyarakat, dan industri. Selain itu juga kepada pemerintah untuk kepentingan penyusunan kebijakan publik.

Menurut dia, hasil kajian dan pemikiran dari para pakar UGM tersebut diharapkan dapat digunakan dalam perumusan kebijakan pemerintahan yang baru. Dengan demikian, Indonesia yang mandiri energi dapat segera terwujud.

"Berbagai informasi data dan kajian dari pemikiran pakar UGM itu diharapkan dapat dipakai dalam merumuskan kebijakan dalam pengelolaan energi Indonesia," katanya.