Links

Web Stats

    Page Views   Page View

    Visitors   51165 Hit Pengunjung

    Visitor Online   7 Pengunjung Online

News

Gama Kreasindo Lakukan Invensi Operator Training Simulator (OTS)

4 January 2011 - 17:36

Bagi operator industri yang baru, tidaklah mungkin jika langsung diberi kepercayaan untuk mengoperasikan jalannya pabrik kimia. Ibarat seorang calon pilot sebelum menjalankan pesawat tentunya berlatih dahulu mengoperasikan pesawat didepan komputer dengan flight simulator. Demikian pula operator baru perlu berlatih mengoperasikan pabrik kimia didepan komputer dengan simulator yang di industri dikenal dengan operator training simulator (OTS). Demikian disampaikan Direktur Utama PT Gama Kreasindo, Ardhi Wicaksono.

UGM dan PT KPI Sepakat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

4 January 2011 - 17:35

Sebagai implementasi kerja sama UGM dan PT Kaltim Parna Industri (PT KPI) Bontang (11/10), kedua belah pihak sepakat berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Upaya ini sebagai salah satu langkah untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini.

Jurusan Teknik Kimia UGM Adakan Soft Launching Eco Mini Plant

4 January 2011 - 17:34

Sejak Universitas Gadjah Mada mencanangkan akan menuju universitas riset berkelas dunia (world class research university/WCRU) beberapa tahun yang lalu, Jurusan Teknik Kimia FT UGM terus berbenah merancang beberapa program pendukung. Demikian disampaikan Dr. Wiratni, pengurus JTK UGM bidang penelitian, alumni dan kerjasama, Jumat (15/10) pada acara soft-launching eco mini plant kapasitas 150 liter/hari yang digagas dan akan dibangun oleh Process System Engineering (PSE) research group JTK UGM.

Sukseskan WCRU, Peran Riset Group Diperlukan

4 January 2011 - 17:33

Teknik Kimia UGM- TIT Kerjasama Kembangkan Katalis Padat Biodiesel

Saat ini terlihat pemerintah dengan serius memperhatikan pentingnya pengembangan BBM dari bahan terbarukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan minyak bumi. Hal ini terbukti dengan telah adanya SPBU yang menyediakan biosolar yang merupakan campuran solar dengan biodiesel. Mengingat ketersediaan pasokannya yang terjamin, CPO masih menjadi andalan sebagai bahan baku utama. Hanya saja prabik biodiesel yang ada saat ini kebanyakan masih menggunakan cairan basa, seperti NaOH atau KOH, sebagai katalisatornya. Padahal setelah proses berakhir sisa katalisator yang korosif ini akan dibuang, sehingga akan menghasilkan limbah basa yang cukup banyak. Demikian disampaikan Prof. Arief Budiman, D.Eng, staf pengajar Jurusan Teknik Kimia UGM yang juga koordinator Process System Engineering (PSE) riset group belum lama ini.

Terkait dengan hal ini, Jurusan Teknik Kimia UGM mengandeng Tokyo Institute of Technolgy (TIT), Japan untuk bersama-sama mengembangkan katalisator padat berbasis limbah biomassa untuk memproduksi biodiesel. Menurut Arief, untuk mengganti katalisator cair dengan katalisator padat untuk produksi biodiesel mempunyai banyak kelebihan, terutama terkait dengan isu lingkungan. Juga, pada skala industri akan mengurangi beaya produksi mengingat katalisator padat dapat diregenerasi secara berulang-ulang, terangnya.

Sementara itu, menurut peneliti lain dalam tim ini, Prof. Rochmadi, Ph.D, sebagai bahan katalisator digunakan limbah biomassa yang berasal dari tempurung kelapa, kayu sono keling dan kayu bengkirei yang tersedia melimpah di Indonesia. Penggunaan limbah biomassa ini, imbuh Rochmadi, tentu saja akan mengurangi beaya pembuangannya sekaligus menjadi bahan katalisator yang harganya relatif murah. Keuntungan lain pemakaian

Sukseskan WCRU, Peran Riset Group Diperlukan

Disinyalir banyak dosen dan peneliti lebih senang melakukan penelitian mandiri di area developing technology. Padahal sebelum masuk area commercial technology masih diperlukan satu tahapan lagi yaitu emerging technology. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara perguruan tinggi (PT) dan industri. Disatu sisi dunia industri menganggap bahwa penelitian yang dilakukan oleh PT masih berada didaerah hulu dan belum bisa diaplikasikan di industri. Sementara itu para peneliti di PT menganggap dunia industri tidak serius mengaplikasikan penelitian yang telah dengan susah paya dilakukan selama bertahun-tahun. Demikian pendapat yang disampaikan oleh Prof. Ir. Arief Budiman, MS, D.Eng, koordinator Process System Engineering (PSE) Research Group, Jurusan Teknik Kimia (JTK), FT UGM Jumat (15/10) saat soft launching eco mini plant di JTK UGM. “Akibatnya terjadi kesenjangan yang lebar antara dunia PT dan industri. Suatu topik penelitian dalam pengembangan teknologi sebaiknya dilakukan mulai dari riset dasar yang bersifat eksplorasi, terus dilanjutkan menuju ke riset terapan dalam skala laboratorium. Setelah berhasil pada tahap ini harus dilanjutkan ke tahap peningkatan kapasitas sehingga operasi dari pengembangan teknologi pada skala yang lebih besar dari skala laboratorium bisa dipelajari. Jika ini dilakukan, dunia industri pasti akan melirik teknologi yang dikembangkan para peneliti dari PT”, imbuh Arief Budiman.