Links

Web Stats

    Page Views   Page View

    Visitors   46875 Hit Pengunjung

    Visitor Online   1 Pengunjung Online

Berita

Prof. Arief Budiman Berikan Special Lecture on Biodiesel di TITech

23 January 2012 - 22:17

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang mempunyai banyak kelebihan. Disamping merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan relatif rendah, biodiesel juga bersifat biodegradable karena mudah terurai jika tumpah ketanah. Kelabihan lain adalah dapat dibuat dari minyak nabati dari berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari sumber daya yang tersedia disuatu daerah atau negara. Di Jerman, biodiesel dibuat dari minyak rapeseed, di Amerika dibuat dari minyak kedelai, di India dibuat dari minyak jarak. Sedangkan di Indonesia dibuat dari CPO. Demikian paparan Prof. Arief Budiman pada pengantar Special Lecture on Biodiesel didepan mahasiswa pascasarjana (S2 & S3) Frontier Research Center, Tokyo Institute of Technology (TITech) belum lama ini (12/1/2012).

Menurut Arief, pembuatan biodiesel dari minyak nabati dapat dilakukan dengan mengkonversi trigliserida yang merupakan komponen utama minyak nabati, menjadi metil ester asam lemak. Untuk menjalankan proses esterifikasi atau trans-esterifikasi ini dibutuhkan katalis asam atau basa. Beberapa katalis cair telah digunakan secara komersial dalam memproduksi biodiesel. “Dari sisi proses, sampai saat ini proses pembuatan biodiesel masih dilakukan dengan sistem batch, sehingga perlu waktu cukup lama”, imbuh Arief.

Pada kesempatan special lecture tersebut juga disampikan oleh Prof Arief Budiman bahwa Process System Engineering (PSE) research group, JTK, FT UGM telah berhasil mengembangkan teknologi proses pembuatan biodiesel secara kontinyu. “Konsep yang dikembangkan PSE research group adalah pembuatan biodiesel dalam reactive distillation column. Prinsipnya adalah menggabungkan unit reaktor dan unit pemurnian menjadi satu unit yang disebut reactive distillation. Dengan unit baru ini proses pembuatan biodiesel dapat dijalankan secara kontinyu”, papar Arief.

Special lecture yang dipandu oleh Prof. Kunio Yoshikawa ini mendapat tanggapan yang antusias dari mahasiswa, terbukti banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan pada kuliah tersebut. Diakhir kuliah, Yoshikawa menjelaskan bahwa Frontier Research Center, TITech juga sedang mengembangkan teknologi proses pembuatan biodiesel dengan konsep emulsifikasi. “Proses yang berlangsung secara batch ini hanya membutuhkan waktu tidak sampai 2 menit untuk membuat biodiesel. Akan tetapi proses ini masih mempunyai sedikit problem terkait pemisahan biodiesel dan gliserol yang merupakan hasil sampingnya”, tambah Yoshikawa.

Pada kesempatan setelah selesai special lecture, dibahas rencana joint research untuk menggabungkan proses pembuatan biodiesel dengan konsep reactive distillation yang dikembangkan PSE research group, JTK FT UGM dan emulsifikasi yang dikembangkan oleh Frontier Research Center, TITech. Pada tahun 2012 ini direncanakan akan ada mahasiswa TITech yang penelitian di JTK UGM dan ada mahasiswa JTK UGM yang akan penelitian di TITech.

Di hari lain (20/1/2012) Prof. Arief Budiman bersama dengan Prof. Kunio Yoshikwa mengunjungi PT Best Trading yang berada di Atsugi, Kanagawa. Perusahaan yang berada tidak jauh dari Tokyo tersebut sebenarnya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang recycle plastik dan cane minuman. Dijelaskan oleh Direktur Utama PT Best Trading, Mr. Kurihara, bahwa saat ini perusahannya mengoperasikan 70 buah truk yang berbahan baku biodiesel. “Perusahaan kami mempunyai unit pembuatan biodiesel yang menggunakan waste cooking oil (WCO) sebagai bahan bakunya. Biodiesel tersebut semuanya dipakai untuk bahan bakar truk yang dimiliki perusahaan PT Best Trading”, papar Kurihara.

Prof. Arief Budiman terima penghargaan dosen berprestasi

22 Desember 2011 - 07:33

        YOGYAKARTA - Sebanyak 59 orang maupun tim mendapatkan penghargaan Insan UGM Berprestasi di Grha Sabha Pramana, Kamis (15/12/2011) malam. Beberapa kategori penghargaan yang diserahkan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi,M.Eng., Ph.D., kepada 13 alumni, 16 mahasiswa, 14 pegawai, 9 dosen, dan 7 peneliti.

Dalam pidatonya, sejak UGM berdiri telah banyak kontribusi yang diberikan demi kemajuan bangsa. Apabila kampus semacam UGM lainnya banyak mencetak Insan berprestasi, maka Indonesia lebih maju semakin tercapai. “Seandainya bangsa Indonesia rata-rata seperti insan sekarang maka bisa semaju Korea,” ujarnya.

     Salah satu penerima penghargaan pada Dies natalis UGM ke 62 tersebut adalah Prof. Arief Budiman yang pada malam tersebut menerima penghargaan terbaik 1, dosen berprestasi. Pada kesempatan terpisah, Arief menyampaikan bahwa penghargaan yang dia terima merupakan hasil kerja kolektif mahasiswa dan peneliti yang tergabung dalam Process System Engineering (PSE) research group. “Sejak digagas pada tahun 1997, PSE research group mempunyai komitmen ingin membangun kecerdasan kolektif. Sampai akhir 2011 ini, tercatat ada 5 mahasiswa S3, 8 mahasiswa S2 dan 5 mahasiswa S1 yang bergabung melakukan penelitian pengelolaan sumberdaya alam untuk energi dan bahan medis. Dan di tangan para mahasiswa tersebut, ide-ide kreatif dan inovatif bisa terwujud”, kata Arief.

      Ditambahkan oleh Arief, bahwa PSE research group sedang mengembangkan teknologi biodiesel yang efisien dan hemat energi (new energy efficient biodiesel technology). Dalam mengembangkan teknologi ini riset group ini berpartner dengan mitra dalam negeri seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Medan, PT Kaltim Methanol Industri (KMI), Bontang, dan PT Aozora Agung Perkasa (AAP), Jakarta. Sedangkan mitra dari luar negeri yang digandeng adalah Frontier Research Center, Tokyo Institute of Technology (TITech), Japan dan CDM consulting, Japan. Langkah kerjasama yang segera direalisasikan adalah pertukaran mahasiswa antara TITech dan riset group PSE, imbuh Arief.

      Juga disampikan oleh Arief bahwa riset group PSE dipercaya oleh Perum Perhutani sebagai konsultan sekaligus partner pengembangan riset berdirinya pabrik derivative terpentin dan gondorukem. “Kami berterima kasih kepada Perum Perhutani yang memberi kepercayaan kepada riset group PSE sebagai mitra pengembangan produk turunan terpentin. Pabrik yang sudah dirancang beberapa tahun lalu, rencananya awal tahun depan segera dimulai pendiriannya di daerah Pemalang, Jateng”, beber Arief.

        Di akhir wawancara, Arief yang juga menerima penghargaan kesetiaan 25 tahun pada tahun 2011 ini, menyampaikan bahwa capaian hasil riset biodiesel mapun turunan terpentin yang sudah sampai pada tahap emerging technology ini merupakan kerja tim dalam membangun kecerdasan kolektif. “Jika komunitas peneliti di perguruan tinggi mempunyai komitmen dalam mengembangkan kecerdasan kolektif, niscaya tidak lama lagi Indonesia akan bisa menjadi pengelola sumberdaya alam dirumah sendiri”, pungkas Arief. 

 

PSE riset group partisipasi dalam 3rd IIRF

7 Desember 2011 - 20:03

Sebagai puncak kegiatan Riset Industri Nasional (RISNAS) Tahun Anggaran 2011 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat kepada Universitas Gadjah Mada (LPPM UGM) menyelengarakan Forum Riset Industri Indonesia ke-3 2011 (3rd IIRF). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 November -1 Desember 2011 di UGM Kampus Jakarta.

3rd IIRF 2011 ini mengangkat tema “Kemandirian Industri Kesehatan Nasional :Tantangan dan Peluang bagi Riset Perguruan Tinggi” yang akan dibahas dalam forum ini adalah tidak lanjut rekomendasi hasil riset industri bidang kesehatan dan obat yang telah dilaksanakan di UGM, yang menunjukkan besarnya potensi pengembangan teknologi kesehatan dan bahan baku lokal dan alami. Hambatan dan kendala dalam pengembangan bidang kesehatan dan obat ini sebagai rekomendasi untuk para perumus dan pengambil kebijakan di bidang tersebut.

Acara pada tanggal 30 November 2011 diawali dengan sidang pleno yang membahas kebijakan industri kesehatan dan obat nasional yang berbasis pada hasil kerjasama riset industri di bidang kesehatan. Para panelis terdiri dari Kementerian Kesehatan Nasional, Kementerian Perdagangan, dan KADIN Indonesia dan Pakar Ekonomi UGM. Kemudian pada tanggal yang sama juga dibahas implementasi kebijakan riset industri di perguruan tinggi dengan pembicara dari Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional, Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, serta dari Industri kesehatan dan obat PT. Kimia Farma serta PT.Kalbe Farma.

Sedangkan pada tanggal 1 Desember 2011, dilakukan presentasi pengalaman terbaik (best practices) yang sudah dilakukan oleh para peneliti UGM dengan mitra industri yang akan dibagi dalam berbagai bidang, antara lain Ketahanan Pangan dengan mitra PT.Unilever, Sumber Energi Baru dan Terbarukan dengan PT.Energi Puritama, Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan PT.Advantic, Kesehatan dan Obat dengan PT.Laboratories ENTEBE dan Teknologi dan Manajemen Transportasi dengan PT.INKA, Organda serta PT.KAI.

Pada kegiatan 3rd IIRF 2011 ini, PSE riset group menampilkan dua teknologi yang bersifat emerging yaitu Eco-efficient greendiesel plant dan commercial yaitu Simulator pabrik kimia-Primary reformer. Menurut Prof. Arief Budiman, yang menggagas Eco-efficient greendiesel plant, “Konsep teknologi ini merupakan integrasi pabrik biodiesel generasi pertama dan kedua yang ramah lingkungan”. Bahan baku berupa CPO digunakan untuk menghasilkan biodiesel generasi pertama. Sedangkan limbahnya yang berupa gliserol diubah menjadi gas hidrogen, selanjutnya direaksikan lagi dengan CPO untuk memproduksi greendiesel. Jadi teknologi energi ini tidak menghasilkan limbah sama sekali, alias ramah lingkungan, imbuh Arief.

Teknologi yang dikembangkan PSE ruset group yang sudah masuk tahap commercial technology berupa simulator pabrik kimia (SimPeka). Pada kegiatan ini ditambilkan SimPeka untuk primary reformer. Menurut Ardhi Wicaksono, anggota peneliti SimPeka, “Simulator ini merupakan simulator yang sistematikanya terdiri dari main server dan data base server yang berfungsi untuk menghitung dan menyimpan data”. Tampilan SimPeka sama seperti fitur-fitur yang ada pada layar human machine interface DCS (distributed control system) pada pabrik kimia. SimPeka tidak hanya dapat dipakai oleh operator industri, tetapi juga dapat digunakan oleh process engineer untuk melakukan audit proses, optimasi proses dan audit energi.  “Perubahan spesifikasi produk dari pabrik kimia juga dapat dipelajari dengan SimPeka seandainya terjadi perubahan spesifikasi bahan baku”, pungkas Ardhi. 

Peneliti Indonesia disarankan lakukan penelitian biodiversity

23 Oktober 2011 - 14:11

Sebagai riset group yang telah mencanangkan program go internasional, PSE (process system engineering) research group selalu menjaga tradisi ilmiah. Disamping secara rutin setiap dua minggu sekali diadakan seminar dari para peneliti yang terdiri dari mahasiswa S1, S2 dan S3, pada hari Jumat (28/9/2011) menghadirkan Dr. Anwar Usman, seorang peneliti Indonesia yang berkiprah di luar negeri, sebagai pembicara tamu. Demikian disampaikan Prof. Arief Budiman, D.Eng, koordinator PSE pada acara pembukaan kuliah tamu bertempat di Eco-mini plant PSE, JTK UGM.

Diawal presentasinya, Dr. Anwar Usman menyoroti rendahnya publikasi internasional para peneliti Indonesia. Padahal, agar dikenal di kancah ilmiah internasional, publikasi hasil penelitian tidak bisa dihindari. Usahakan agar semua hasil penelitian dapat dipublikasi di seminar atau jurnal internasional, imbuh Anwar yang saat ini berkarir di National Chiao Tung University Taiwan.

Ditambahkan oleh Anwar, bahwa ada 4 pilar agar penelitian dapat berjalan dengan baik, yaitu: sumber dana, SDM, fasilitas dan vendor. Namun di Indonesia, diakui memang ada kendala khususnya keterbatasan fasilitas analisis dan kecepatan waktu pembelian suatu komponen oleh vendor. Akan tetapi hal itu janganlah dijadikan sebagai alasan untuk tidak berkarya. Banyak cara harus digunakan untuk mensiasati keadaan tersebut.

Diceriterakan oleh Anwar bahwa ada dua pola pendekatan yang berbeda para peneliti Eropa dan Asia. Para peneliti di Eropa biasanya mengumpulkan semua informasi selengkap mungkin dari jurnal, dipelajari baru kemudian melakukan penelitian. Akan tetapi pola di Asia, khususnya di Jepang peneliti biasanya mengumpulkan informasi secukupnya, melakukan penelitian dan sambil melakukan penelitian mengumpulkan kekurangan informasi dari jurnal.

Untuk peneliti Indonesia, sebaiknya mengambil tema berbasis bahan lokal terkait biodiversity (keanekaragaman hayati) dan industrialisasi dibagian hulu (downstream industrializations) seperti chemicals, metallurgy, polymer, elektronik dan bahan mekanik, imbuh Anwar, yang dalam kurun waktu 15 tahun telah mempublikasikan sekitar 150 paper di jurnal internasional.

Pada akhir kuliah tamunya, Anwar menekankan pentingnya peneliti Indonesia memposisikan diri ditengah peneliti dengan topik sejenis. Juga harus bisa membuat prediksi, apa yang terjadi 5, 10 atau 25 tahun mendatang terkait dengan topik yang sedang ditekuni.

Pada acara pertemuan tersebut juga dipresentasikan paper yang akan dibawakan pada International Seminar on Chemical Engineering 5 sd 7 Oktober di ITB Bandung. Sebagai presenter adalah mahasiswa S1 Daniar Rianawati dan Alita Lelyana dengan topik “Biodiesel Production from Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) using Reactive Distillation”. Paper yang dipresentasikan dalam bahasa Inggris tersebut, dimaksudkan untuk memacu mahasiswa yang lain agar dapat melakukan diseminasi hasil penelitian pada forum internasional.