Links

Web Stats

    Page Views   Page View

    Visitors   51079 Hit Pengunjung

    Visitor Online   9 Pengunjung Online

News

Tim Energy Best Mix UGM Presentasi pada Pertemuan Energy Saving…

29 April 2013 - 11:38

Institute of Energy Economics, Japan (IEEJ) mengadakan pertemuan yang dikemas dalam 3rd Meeting of the Working Group for Analysys Energy saving Potential in East Asia Region. Pertemuan yang berlangsung dari tanggal 22 sd 24 April 2013 di Prince Hotel Kualalumpur diikuti wakil dari Negara-negara Asean seperti Indonesia, Singapura, Filipina, Muangthai, Kamboja, Laos, Myanmar. Dari Negara Asia Timur hadir wakil dari India, Korea Selatan dan China. Sedangkan sebagai pelaksana adalah Energy Research Institute for Asean and East Timur (ERIA).

Pertemuan dibuka oleh Sekjen Ministry of Energy, Green Technology and Water (KeTTHA) Malaysia dan dipandu oleh Mr. Shigeru Kimura dari IEEJ. Semua peserta dari Negara Asean dan Asia Timur mempresentasikan analisis energi kedepan berdasarkan keadaan BAU (business as usual) dan APS (alternative policy scenario). Semua peserta menyampaikan analisis BAU berdasarkan dominanasi potensi energi tidak terbarukan. Sementara itu, analisis APS disajikan berdasarkan semangat mengganti peran energi tidak terbarukan dengan energi terbarukan.

Pada kertas kerja yang disajikan, terlihat pada tahun 2035 China memegang rekor tertinggi dalam membuang CO2 sebesar 3.737,9 mt-C (BAU) dan 2.705,6 mt-C (APS). Sementara itu Jepang sebesar 310,4 (BAU) & 215,6 (APS), Indonesia sebesar 542 (BAU) & 390 (APS), dan Brunei 2,5 (BAU) & 1,6 (APS). Namun perlu dicatat bahwa China dalam menurunkan angka CO2 yang ada dengan cara merelokasi industri beratnya ke Negara-negara berkembang. Sehingga kemungkinan yang akan terjadi adalah naiknya pelepasan CO2 dari negara-negara yang menerima pengalihan industri berat dari Negara China.

Pada kesempatan tersebut tim UGM, Pertamina, Toyota Motor Japan dan Mizuho Japan juga mempresentasikan makalahnya yang berjudul Energy best mix in Indonesia. Diusulkan oleh tim ini perlunya Indonesia menggunakan energi yang berasal dari CNG (compressed natural gas) sebagai salah satu alternatif dari substitusi energi primer.

Pada pertemuan ini, delegasi UGM terdiri dari Prof. Arief Budiman, Dr. Deendarlianto, Dr. Adhika Widyaparaga, Dr. Berta Maya Sopha dan Ir. Joewono Soemardjito. Delegasi Pertamina diwakili Lia Lindasista, MSc. Sementara tim dari Toyota terdiri dari Mr. Hotoshi Hayashi dan Ir. Indra Chandra Setiawan dan dari Mizuho Japan adalah Mr. Kazutaka Oka. 

PSE riset group mantapkan diri menjadi World Class Research Group

15 January 2013 - 07:58

Didalam visi dan misi UGM, telah dicanangkan, salah satunya adalah menuju perguruan tinggi tri dharma, yaitu sebagai kampus kerakyatan, research university, dan sebagai kampus sosiokultural. Untuk mendukung visi dan misi tersebut dilaksanakan kegiatan yang menuju World Class Research University (WCRU) dengan tujuan untuk mendukung visi dan misi UGM sebagai universitas penelitian dunia. Dan sebagai bagian dari UGM, process system engineering research group (PSErg) telah mencanangkan beberapa kegiatan yang mendukung program tersebut seperti menulis hasil penelitian pada jurnal internasional maupun seminar internasional. Pada tahun 2012 yang lalu tiga paper telah dipublikasikan di jurnal internasional dan dua paper dipresentasikan di seminar internasional. Demikian disampaikan Prof. Arief Budiman selaku koordinator PSErg.

Ditambahkan oleh Arief bahwa disamping program penulisan paper di jurnal dan seminar internasional, PSErg juga mempunyai program pertukaran pelajar (student exchange). Mahasiswa S3 yang telah mengadakan student exchange di tahun 2012 adalah Ratna Dewi Kusumaningtyas di Politecnico di Italiano (Itali), sedangkan mahasiswa S2 adalah Dyah Retno Sawitri di Tokyo Institute of Technology dan mahasiswa S1 adalah Zayda Faizah Zahara di Kyusu University, Jepang.

Bahkan saat ini (Januari 2013) yang masih ada di Tokyo Institute of Technololy adalah Zahrul Mufrodi (mahasiswa S3) dan Masduki (mahasiswa S2). Zahrul Mufrodi mempelajari teknologi konversi gliserol limbah biodiesel menjadi octane booster. Sedangkan Masduki mempelajari teknologi ekstraksi secara hidrotermal algae (ganggang) menjadi minyak algae yang akan dijadikan biodiesel, imbuh Arief.

Zahrul menambahkan bahwa banyak hal yang telah dipelajari terkait sintesa octane booster. Mulai dari teknologinya sampai ke uji performa pada mesin. “Jika sudah kembali ke Indonesia, saya berencana untuk membuat prototype octane booster sekaligus uji performa pada mesin. Keberhasilan aplikasi teknologi ini akan bisa mengatasi problem lingkungan dan menaikkan nilai tambah limbah biodiesel yang saat ini masih menjadi kendala di Indonesia”, beber Zahrul.

Pada kesempatan student exchange tersebut (8/1/2013), Zahrul mendapat kesempatan mengunjungi pabrik pengolahan limbah plastik menjadi menjadi bahan bakar (Blest Company) yang berlokasi di Kanagawa Prefekture. “ Metoda yang digunakan di Blest Company adalah recycle sampah plastik dengan pirolisis. Pada teknologi ini, sampah plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500 derajat Celcius sehingga berubah fase menjadi gas, pada suhu ini akan terjadi proses perengkahan (cracking). Selanjutnya gas tersebut dikondensasikan sehingga menjadi fase cair. Dan hasil kondensasi inilah yang digunakan sebagai bahan bakar cair yang setara dengan bensin dan solar”, papar Zahrul.

Di Tokyo Institute of Technology, mahasiswa-mahasiswa PSErg belajar dibawah bimbingan Prof. Kunio Yoshikawa. 

Seminar FT UNNES - Selaraskan Perguruan Tinggi dan Dunia Industri

10 January 2013 - 14:11

Era globalisasi menuntut perguruan tinggi mempunyai hubungan yang baik tidak hanya dengan lembaga pendidikan lain, tetapi juga dengan mitra industri. Kerja sama tersebut baik pada tataran lokal maupun internasional untuk mengaplikasikan berbagai teknologi yang dikembangkan oleh peneliti di perguruan tinggi itu sendiri.

Hal tersebut ditandaskan pakar energi Prof Ir Arief Budiman MS, DEng  dari Universitas Gadjah Mada (UGM) saat menjadi keynote speaker pada Seminar Internasional yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (FT Unnes), Selasa (8/1), di Hotel Pandanaran Semarang. Kegiatan dibuka Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama (PR IV) Unnes Prof Fathur Rokhman.

Seminar yang mengusung tema Establishing Collaboration with Educational Institutions and 

Industrial Partners itu diawali dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dan Kemitraan antara Institute For Pulsed Power and Microwave Technology Karlsruhe Institute of Technology Germany dan Fakultas Teknik Unnes.

“Industri saat ini sudah mulai memanfaatkan penelitian perguruan tinggi untuk dikolaborasikan dengan produksi dan teknologi,” kata Prof Arief Budiman.


Dia juga mengemukakan, sejauh ini ada tiga perguruan tinggi yang digandeng industri untuk mengembangkan lebih lanjut.  ”Di antaranya UGM, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institu Teknologi Surabaya (ITS). Penelitian itu dibidang teknik, energi terbarukan, dan informatika seperti pembuatan mobil listrik,” katanya.

“Dulu paradigmanya perguruan tinggi membutuhkan industri sebagai sarana mencari kerja, sekarang dunia industri yang membutuhkan pemikiran dan penelitian dari perguruan tinggi untuk dikembangkan pada usaha mereka,” kata dosen teknik kimia di UGM itu.

Dana Penelitian

Prof Arief juga menegaskan, hampir semua  negara maju mengalokasikan dana lebih untuk penelitian. “Jepang misalnya sudah mengalokasikan 20% dari dana APBN nya khusus untuk dana penelitian sehingga semua industri itu berbasis teknologi,” ungkapnya.

Di Indonesia sendiri, kata Prof Arief, sedang menuju ke sana. Hal itu terbukti dengan beberapa penelitian perguruan tinggi sudah diaplikasikan di industri. “Respon pemerinta saya rasa sudah cukup bagus, kerena dana penelitian dari tahun ke tahun sudah mulai naik. Dengan dukungan pemerintah itu diharapkan bisa melahirkan penelitian-penelitian inovasi baru,” harapnya.

PR IV Unnes Prof Fathur Rokhman saat membuka kegiatan menyampaikan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha sangat dibutuhkan. “Selain sebagai bentuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, juga sebagai bentuk pendidikan vokasi mahasiswa,” ujarnya.

Sedangkan Dr Guido Link dari Karlsruhe Institute of Technology Germany memaparkan tentang Microwave Materials Processing at the Karlsruhe Institute of Technology.

Senada dengan Prof Arief Budiman, Praktisi Industri dari PT Madu Baru Yogyakarta Ir Istommy Yuli Setiadi mengatakan, perusahaannya memproduksi bidang makanan dan alkohol dan bekerja sama dengan 25 perguruan tinggi. “Di antaranya ITB, ITS, Unibraw, Unnes, Undip, dan UGM,” katanya (sumber: http://unnes.ac.id/berita/penelitian-perguruan-tinggi-dikembangkan-dunia-industri/)

UGM dan TiTECH sepakat kembangkan biodiesel dari algae

16 Desember 2012 - 11:05

Untuk mempercepat penelitian biodiesel generasi ketiga berbahan baku mikroalgae, UGM meningkatkan kerjasama penelitian dengan Tokyo institute of Technology (TiTECH), Jepang. Peningkatan kerjasama dilakukan Prof. Arief Budiman dari Jurusan Teknik Kimia (JTK), FT UGM ini berupa program visiting professor ke Department of Environmental Science and Technology. Pada acara focus group discussion (FGD) yang dipandu oleh Prof. Kunio Yoshikawa belum lama ini (10/12/2012), diikuti oleh peneliti dari group riset “Waste to energy” TiTECH dan juga mahasiswa S3 JTK UGM (Zahrul Mufrodi) yang saat ini sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa.